Urgensi Pemanfaatan AI dalam Dunia Pendidikan dan Tantangan bagi Generasi Z - Rumahkabar.com

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 03 Desember 2024

Urgensi Pemanfaatan AI dalam Dunia Pendidikan dan Tantangan bagi Generasi Z


Oleh:
Aldy Radya Herlambang
Mahasiswa Teknologi dan Bisnis Perikanan dan Kelautan UNDIP

AI atau kecerdasan buatan kini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk di dunia pendidikan. Bagi pelajar dan pengajar, terutama generasi Z dan Alpha, AI memberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas atau mencari informasi. Teknologi yang semula hanya berbasis teks, sekarang sudah dapat menghasilkan gambar, video, dan bahkan menjalankan berbagai sistem digital. Dengan fleksibilitas yang dimilikinya, AI memberi peluang besar bagi pelajar untuk menemukan referensi dan solusi dalam waktu singkat, sehingga bisa menghemat waktu dan energi.


Namun, meski banyak manfaatnya, penggunaan AI secara berlebihan dan tanpa pengawasan dapat menimbulkan masalah. Saya merasa, generasi muda kini cenderung memanfaatkan AI secara instan untuk menyelesaikan tugas, tanpa benar-benar memahami apa yang sedang mereka pelajari. Hal ini tidak hanya mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir kritis, tetapi juga mempengaruhi analisis mereka terhadap materi yang diberikan. Ketergantungan pada AI sering kali membuat mereka lebih suka copy-paste jawaban daripada mencoba memahami dan menganalisis materi sendiri. Dampaknya, pelajar menjadi kurang terampil dalam menyelesaikan masalah secara mandiri dan melewatkan kesempatan untuk berkembang secara intelektual.


Selain itu, ada juga dampak lain yang tak kalah serius, yaitu rendahnya tingkat literasi di kalangan pelajar. AI yang semestinya menjadi alat bantu, malah bisa membuat mereka enggan membaca dan mencerna informasi dengan seksama. Saya melihat bahwa kurangnya pengawasan dari guru dan orang tua semakin memperburuk keadaan, di mana pelajar tidak merasa bersalah meskipun telah menyalahgunakan teknologi tersebut. Tanpa kesadaran ini, saya khawatir pendidikan kita akan semakin terpuruk, terutama jika generasi muda kehilangan keterampilan dasar dalam berpikir dan menganalisis.


Namun demikian, saya tetap percaya bahwa AI memiliki potensi yang luar biasa dalam dunia pendidikan jika digunakan dengan bijaksana. Guru dan orang tua perlu berperan aktif dalam mendampingi pelajar, mengajarkan literasi digital, serta memberi pemahaman tentang cara menggunakan AI dengan bijak. Sebagai alat bantu pembelajaran, AI dapat dimanfaatkan untuk memperkaya wawasan dan membantu memahami konsep-konsep yang sulit. Tetapi, hal yang terpenting adalah bagaimana kita memastikan bahwa pelajar tidak hanya mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas tanpa berpikir kritis. Harus ada keseimbangan antara memanfaatkan teknologi dan mengembangkan kemampuan berpikir mandiri.


Bijak dalam Penggunaan AI bagi Kalangan Pelajar


Kemudahan yang ditawarkan oleh AI harus diimbangi dengan kebijakan dan kesadaran dalam menggunakannya, terutama dalam dunia pendidikan. Mengandalkan AI untuk jawaban instan dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan analitis pelajar. Oleh karena itu, AI seharusnya digunakan sebagai alat bantu untuk mendalami materi, bukan sebagai pengganti pemikiran kritis mereka. Dalam konteks ini, pengawasan dari guru dan orang tua menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa pelajar tidak hanya bergantung pada AI, tetapi juga berusaha memahami dan menganalisis konsep yang sedang mereka pelajari.


Penting untuk melibatkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam penggunaan AI. Misalnya, sila kedua "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" mengajarkan kita untuk menghargai proses berpikir manusia dan menghindari ketergantungan berlebihan pada teknologi. Menggunakan AI secara bijak berarti menghormati kemampuan manusia dalam berpikir kritis dan mandiri, yang selaras dengan nilai kemanusiaan ini. Selain itu, sila kelima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" mengingatkan kita untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi, termasuk AI, tidak menciptakan ketimpangan atau ketidakadilan. Dalam dunia pendidikan, hal ini berarti memberi kesempatan yang sama bagi semua pelajar untuk mengembangkan kemampuan berpikir mereka, bukan hanya mengandalkan kemudahan teknologi.


Dengan demikian, bijak menggunakan AI berarti memanfaatkan teknologi untuk memperkaya wawasan tanpa mengorbankan proses berpikir yang mendalam, serta memastikan bahwa setiap pelajar mendapatkan kesempatan yang adil untuk berkembang. Pengawasan yang tepat dari guru dan orang tua akan memastikan bahwa AI digunakan secara positif dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Post Top Ad