RumahKabar.com-Edukasi mitigasi bencana menjadi sangat penting
dilakukan oleh pihak terkait (pemerintah, Lembaga Pendidikan, organisasi sosial
keagamaan, partai politik, LSM, dan sebagainya) untuk menumbuhkan kesadaran dan
kesiapsiagaaan warga bangsa dalam menghadapi bencana.
Seperti halnya, Mahasiswa Pengawal Ideologi
Bangsa (UKM PIB) Universitas Semarang (USM) menggelar acara Wawasan Kebangsaan
Pancasila, dengan tema “Optimalisasi Peran Mahasiswa Dalam Mitigasi Bencana
Sebagai Wujud Bela Negara” di Auditorium Ir Widjatmoko USM, Kamis (9/3/2023).
Dalam acara wawasan kebangsaan ini dihadiri
oleh ribuan Mahasiswa dan dua narasumber diantaranya, Kepala Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian BPBD Kota Semarang, Dr Arif Widi Fatoni SH MH, serta Dosen
Fakultas Hukum USM sekaligus Pembina UKM PIB USM, Dr Tri Mulyani SPd SH MH.
Yunika Rosari, Selaku ketua umum mengatakan,
tujuan dari kegiatan ini melalui UKM Pengawal Ideologi Bangsa diharapkan
mahasiswa memiliki kemampuan dan bekal awal, untuk mengurangi tingkat resiko bencana
dilingkungan kampus maupun masyarakat, sebagai wujud implementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam aksi Bela Negara dalam mendukung ketangguhan
Bangsa.
“Untuk itu, guna mencegah bencana kembali
terjadi yang menelan banyak korban dan kerugian, diharapkan adanya sikap
responsif yang tangguh bencana, meliputi keluarga-keluarga tangguh bencana, dan
masyarakat Indonesia yang siap dan tangguh dalam menghadapi bencana,”terangnya.
Lanjut, Yunika menambahkan dimasa mendatang,
ancaman bencana akan semakin meningkat pastinya akan meningkatnya kerentanan,
untuk itu Mahasiswa bisa berperan dalam sikap tanggap bersama BPBD.
“Bela negara dalam lingkungan bisa dilakukan
dengan hal aktif dalam kegiatan masyarakat, rela berkorban untuk kepentingan
masyarakat dan saling gotong royong serta melakukan sosialisasi dan penyuluhan
atau kegiatan seperi yang kita laksanakan pada hari ini yang mana membawa hal
positif kepada rekan rekan semua,”imbuhnya.
Sementara, Pembina UKM PIB USM, Dr Tri Mulyani
SPd SH MH dalam materinya menerangkan, serangkaian upaya untuk mengurangi
resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana sudah dijelaskan dalam nilai
Pancasila dalam penanggulangan bencana Terlegitimasi dalam UU Nomor 24 Tahun
2007.
“Sehingga Implementasinya membutuhkan peran
dari pemerintah dan keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat,”tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar Anda