Erick Thohir (Menteri BUMN) |
Rumahkabar.com – Saham ANTM Naik setelah Menteri BUMNErick Thohir umumkan Indonesia Battery Corporation (IBC) . Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses naik kencang hingga penutupan bursa Jum’at (26/3/221) . IHSG naik sebesar 1,19% ke level 6.195,56. Pada 4 hari sebelumnya IHSG terus mengalami pelemahan. Nilai transaksi pada hari Jumat ini sebesar Rp. 11 Triliun didukung dengan melesatnya 348 sahah yang terdaftar di Bursa.
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi sorotan
kali ini berhasil naik tinggi 11,47%. Artinya emiten dengan kode ANTM ini
menyokong kenaikan bursa sebanyak 5,3 indeks poin. ANTM adalah salah satu
perusahan sektor tambang yang memiliki cadangan Nikel paling besar, hal inilah
yang memicu kenaikan harga saham ANTM hingga11,47%.
Nikel sendiri akan dijadikan bahan utama dalam pembuatan
baterai listrik nantinya. Dengan begitu harapannya terhadap kebutuhan akan
nikel naik sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan laba perseroan. Bukan
hanya ANTM, INCO dan TINS juga mengalami kenaikan yang didasari oleh pengumuman
pembuatan Holding Baterai ini.
Kenaikan saham – saham tambang nikel ini terjadi
setelah Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menguumumkan pendirian
IndonesiaBattery Holding (IBH) yang bernama lengkap Indonesia Battery
Corporation (IBC) yang peruntukannya khusus untuk mengelolaindustri baterai
yang terintegrasi dari hulu hingga kehilirn di Indonesia.
Kementian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir
menyampaikan konferensi pers perihal pendirian Indonesia Battery Corporation
(IBC) pada Jumat (26/3/2021). Narasumber yang hadir di antaranya Menteri BUMN
Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN (Pahala Mansury dan Kartiko Wirjoatmodjo), Dirut
IBC, dan lainnya.
"Kementerian BUMN bersama MIND ID, PT Pertamina, PT PLN, dan PT AntamTbk (ANTM) akan menggelar acara Konferensi Pers Pendirian Indonesia Battery Corporation secara virtual. Berkaitan dengan hal tersebut, kami mengundang Rekan-Rekan Media untuk menghadiri Konferensi Pers virtual yang akan diadakan pada Jum'at, 26 Maret 2021, pukul 15.30 WIB s/d selesai," tulis undangan tersebut.
Dari santimen global yangkni adanya laju pemulihan ekonomi dunia yang ternyata tidak seraham. Amerika mungkin akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggidi tahun 2021 ini, tetapi beda halnya dengan negara – negara yang ada di benua eropa. Lonjakan kasus positif corona yang masih terus meningkan dan diberlakukan lockdown akan membebani perekonomian di benua eropa tersebut.
Lockdown yang berlaku di eropa ini menyebabkan perkaikan ekonomi kemungkinan besar belum berlanjut. Berlakunya lockdown hingga bulan depan ini pastinya akan membuat dunia usaha akan sulit melakukan ekspansi karena gangguan di sisi penawaran dan permintaan. Akibatnya, rasa percaya diri dan optimis di kalangan pebisnis sedikit berkurang.
"Prospek ke depan kemungkinan besar memburuk,
karena tingginya kasus Covid-19 dan pemberlakuan lockdown. Dunia usaha akan
dihadapkan kepada dua kondisi. Di satu sisi permintaan eksternal akan naik
karena pemulihan ekonomi di kawasan lain, tetapi di di sisi lain permintaan
dalam negeri akan terbatas karena ada pembatasan aktivitas," jelas Chris
Williamson, Chief Business Economist di IHS Markit, seperti dikutip dari
keterangan tertulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar Anda